Rencana Pemerintah Legalkan Narkoba di Indonesia, Masyarakat Pro dan Kontra

        Kabar pelegalan narkoba saat ini menjadi topik hangat untuk dibicarakan oleh masyarakat. Semakin maraknya globalisasi di era modern ini membuat pengedaran narkoba menjadi lebih mudah memasuki Indonesia. Mendengar kata narkoba, mayoritas masyarakat langsung secara spontan akan berpikir ke arah negatif. Namun, mengapa pemerintah akan melegalkan narkoba? Mengetahui adanya berita seperti itu, membuat sebagian orang berpikir bahwa pemerintah mungkin sudah gila. Narkoba dengan segala dampak negatifnya, bagaimana bisa akan dilegalkan di Indonesia? Beberapa orang mungkin akan berpikir seperti itu. Namun nyatanya, narkoba tidak senegatif yang dipikirkan. Narkoba, jika digunakan dengan benar dan sesuai dosis, tidak akan menimbulkan dampak negatif. Malah sebaliknya, narkoba ini mungkin dapat menjadi salah satu solusi untuk menyembuhkan beberapa masalah kesehatan. Pemerintah yang mengetahui adanya hal positif dari narkoba kemudian mengeluarkan wacana akan melegalkan narkoba. Dalam pembahasan kali ini, pelegalan narkoba akan terfokuskan untuk jenis-jenis narkoba tertentu dan hanya akan dilegalkan dalam bidang medis. Namun, meski begitu, masyarakat akan tetap memiliki pendapat yang berbeda-beda. Sebagian masyarakat setuju dengan wacana yang dikeluarkan pemerintah, sedangkan sebagian yang lainnya menolak wacana tersebut.
       Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan yang berbahaya. Dalam KBBI narkotika adalah obat-obatan yang membuat rasa tenang juga rasa ketergantungan dan rasa kecanduan. Seperti pernyataan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia bahwa narkoba dibagi menjadi tiga, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Zat adiktif ini adalah zat yang menimbulkan ketergantungan.
Mengetahui pengertian tersebut, narkoba tidak selalu berdampak buruk. Tidak bisa dimungkiri, bahwa selama ini kita hidup dengan menggunakan narkoba. Contohnya, kokain. Kokain ini adalah salah satu obat bius. Dalam dunia medis, kokain digunakan untuk membius seseorang sebelum operasi. Begitupula dengan kodein. Kodein ini adalah salah satu jenis narkoba yang menyebabkan kecanduan. Tetapi, kodein ini adalah obat batuk untuk batuk yang sudah tidak bisa disembuhkan dengan obat batuk yang pada umumnya digunakan.
Narkoba, jika digunakan dan didosiskan langsung oleh tim medis, maka akan menimbulkan dampak positif. Bahkan, dapat menjadi obat termujarab untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Seperti contoh, penderita penyakit AIDS. Untuk penyakit AIDS, hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Namun, obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dari penyakit tersebut memang sudah ada. Narkoba merupakan salah satu obat untuk mengurangi rasa sakit tersebut. Dari fakta inilah, pemerintah kemudian mempertimbangkan pelegalan narkoba.
Hal itu kemudian diperkuat pada tahun 2015, Menteri Kesehatan melalui ketua balikbangkes menyatakan menyetujui penggunaan narkoba dengan syarat dengan persetujuan pemerintah. Jadi, narkoba hanya boleh dipegang oleh pemerintah. Tidak boleh disebarluaskan secara bebas dan harus memilki izin ataupun bukti dalam menggunakan narkoba. Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 132/2012, izin untuk memperoleh, menanam, menyimpan, dan menggunakan tanaman ganja hanya di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kemenkes di Tawangmangu, Solo.
Selain itu, dalam pelegalannya Indonesia bisa saja mencontoh negara maju seperti Negara Belanda. Negara Belanda adalah negara yang tingkat kriminalitasnya saat ini cukup rendah. Dua puluh tiga penjara ditutup karena kekurangan tahanan. Negara Belanda melegalkan narkoba dan juga narkotika. Akan tetapi, mereka membuat suatu tempat yang bernama Red Zone. Red Zone ini adalah tempat di mana mereka bebas melakukan porstitusi, bebas minum-minuman keras, bebas menggunakan narkotika, tetapi hanya dilingkungan itu saja. Selain itu, untuk masuk ke tempat itu, orang-orang harus mendapat izin dari pemerintah dan mendapat pengawasan ketat di sekitar Red Zone tersebut. Jadi, di area tersebut para polisi berjaga  agar tidak terjadi suatu masalah seperti perkelahian.
Bisa kita lihat, dari pelegalan narkoba, tingkat kriminalitas suatu negara bisa menjadi rendah. Jadi, kita tidak bisa selalu berpikir bahwa narkoba adalah penyebab jatuhnya moralitas bangsa dan penyebab tingginya angka kejahatan di Indonesia. Bisa saja, dengan melegalkan narkoba di Indonesia, dapat menurunkan angka kriminalitas di Indonesia.
Berbicara mengenai pelegalan narkoba di Indonesia dengan penerapan sistem Red Zone yang diterapkan oleh Belanda, beberapa orang tidak setuju. Jika dengan adanya Red Zone, Belanda dapat mengurangi angka kriminalitas, Negara Indonesia belum tentu akan mengalami hal yang sama dengan Belanda. Andaikan saja, di Indonesia telah menerapkan sistem Red Zone layaknya Belanda. Tidak menutup kemungkinan, aparat keamanan yang menjaga wilayah Red Zone di Indonesia ini ikut-ikutan menggunakan narkoba. Dengan kemungkinan terburuk tersebut, penerapan sistem Red Zone tidak selalu dapat mengurangi angka kriminalitas. Ironis, memang. Aparat pemberantas kriminalitas saja berkemungkinan dapat terhasut untuk melakukan kriminalitas dengan adanya penerapan Red Zone.
         Narkoba, dalam konteks medis memang sangatlah berguna. Namun, inilah yang seharusnya lebih diperhatikan. Apakah semua badan yang termasuk ke dalam bagian medis dapat menggunakan narkoba secara bebas dan semena-mena? Hal tersebut yang seharusnya lebih diperjelas oleh pemerintah. Apakah dengan menjadi salah satu badan yang bergerak dalam bidang medis lantas mendapatkan izin bebas menggunakan narkoba? Tentu saja, tidak bisa seperti itu.
Rumah sakit yang diizinkan menggunakan narkoba juga tidak boleh sembarang rumah sakit. Petugas dalam rumah sakit juga tidak boleh sembarang petugas yang dizinkan untuk menggunakan narkoba dalam hal penyembuhan pasien. Semua peraturannya haruslah jelas. Jika peraturan tidak jelas, maka wacana pelegalan narkoba dalam bidang medis ini bisa saja disalahgunakan bagi pihak rumah sakit yang tidak bertanggung jawab.
           Adanya wacana pelegalan narkoba memang menimbulkan banyak sekali pro dan kontra dalam masyarakat. Namun, pelegalan narkoba ini bukan menjadi hal yang tidak mungkin untuk dilakukan di Indonesia. Pemerintah tidak asal mengeluarkan wacana. Pemerintah pasti memiliki pertimbangan tertentu sebelum mengeluarkan wacana tersebut. Nyatanya, narkoba memang dibutuhkan oleh beberapa masyarakat. Hal itu tidak bisa dibantah. Namun, sejauh ini narkoba memang banyak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dampak negatifnya juga banyak sekali, baik itu dalam bidang medis maupun sosial. Itulah alasan beberapa orang merasa bahwa pelegalan narkoba di Indonesia tabu untuk diterapkan. Akan tetapi, yang dapat dilakukan masyarakat sekarang hanyalah percaya kepada langkah dan penanganan yang akan dilakukan oleh pemerintah. Bagaimanapun keputusan pemerintah nanti, masyarakat harus menerimanya karena pemerintah, dalam mengambil sebuah langkah, pastilah sebelumnya telah melakukan banyak pertimbangan-pertimbangan yang dilihat dari berbagai sudut pandang.


Kelompok 11 (X Mipa 4)
1. Ananda Nur Maharinda
2. Hani Fadilah Humaira
3. Syifa Fauziah



Komentar

Postingan Populer