Karya Tulis Ilmiah; Kerajinan Tangan Tempurung Kelapa
KARYA TULIS ILMIAH
KREASI KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA NON BENDA
KHAS KALTIM
“Kerajinan
Tangan dari Tempurung Kelapa”
Kelas : X Mipa 4
Kelompok 2
Anggota :
Ananda Nur Maharinda
Atiqah Nurul Wardhany
Faraqna R Pahlevi
Ira Sofiana
Nabila Mar-atus Sholihah
SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI 10
SAMARINDA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia -Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Kreasi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non Benda Khas Kaltim ‘Kerajinan Tangan dari Tempurung Kelapa’” dapat diselesaikan dengan baik.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada Bu Mustamiroh S.pd., M.pd., dan teman-teman yang banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri kami sendiri, teman-teman, serta orang lain. Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan karya tulis ilmiah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat.
DAFTAR ISI
Budaya lokal adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang serta dimiliki dan diakui oleh masyarakat suku bangsa setempat. Budaya lokal biasanya tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat suku atau daerah tertentu karena warisan turun-temurun yang dilestarikan. Inspirasi budaya non benda biasanya, seperti cerita rakyat, mitos, tarian, pantun, lagu, permainan, upacara adat, alat musik, dsb.
Contoh budaya non benda dalam bidang tarian, yaitu :
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada Bu Mustamiroh S.pd., M.pd., dan teman-teman yang banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri kami sendiri, teman-teman, serta orang lain. Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan karya tulis ilmiah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat.
Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................... 1
DAFTAR
ISI.................................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................... 3
A. Latar Belakang
Masalah........................................................... 4
B.
Rumusan Masalah.................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA...................................................................... 5
A.
Pengertian Kerajinan................................................................ 5
B.
Pengertian inspirasi Budaya non Benda.................................. 6
C.
Macam-macam inspirasi budaya lokal non benda................... 6
D.
Jenis-jenis kerajinan khas kaltim............................................. 13
E.
Manfaat kerajinan.................................................................... 14
BAB III. METODOLOGI
PENELITIAN.................................................. 16
A.
Tempat dan Waktu Pembuatan Produk................................. 16
B.
Metode Penelitian................................................................. 16
C.
Teknik Pengumpulan Data.................................................... 17
D.
Prosedur Pembuatan Produk.................................................. 17
E.
Biaya Pembuatan Produk....................................................... 18
BAB IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN....................................................... 19
A.
Gambaran Umum Produk....................................................... 19
B.
Langkah-langkah Pembuatan Produk..................................... 19
C.
Pembahasan............................................................................ 20
BAB V. PENUTUP.......................................................................................... 22
A. Simpulan.................................................................................... 22
B.
Saran.......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia sangat kaya dengan budaya tradisional yang
meruakan adat istiadat yang berlaku pada setiap kelompok etnik atau suku
bangsa. Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia
atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus Badan Pusat Statistik tahun
2010. Indonesia memiliki jumlah suku bangsa terbanyak di Asia Tenggara.
Artinya, Indonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang merupakan potensi
luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi.
Indonesia memiliki berbagai macam kerajinan tangan.
Memanfaatkan berbagai jenis barang, baik yang bekas maupun yang masih baru.
Banyak barang-barang bekas dan bahan alam yang ada di sekitar kita yang dapat
di manfaatkan.
Budaya lokal adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang
serta dimiliki dan diakui oleh masyarakat suku bangsa setempat. Budaya lokal
biasanya tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat suku atau daerah tertentu
karena warisan turun-temurun yang dilestarikan. Budaya daerah ini akan muncul
pada saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial
yang sama, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan
penduduk-penduduk yang lain.
Kerajinan non benda adalah kerajinan yang hasil karyanya
bukan berupa benda, misalnya tari, puisi, lagu atau nyanyian, lambang atau
simbol, hewan ataupun tumbuhan.
Kerajinan budaya lokal non benda yaitu usaha kerajinan yang
inspirasi atau ide pembuatannya berasal atau berkaitan dengan kebudayaan lokal
atau tradisional dalam negeri yang bentuk atau sifatnya bukan benda.
Dengan menggunakan bahan alam seperti batok kelapa, kami
akan membuat kerajinan lokal non benda.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana membuat kerajinan dengan bahan
batok kelapa?
2. Apakah pemanfaatan dalam pembuatan
kerajinan budaya lokal non benda dengan menggunakan batok kelapa?
3. Bahan-bahan apa saja yang digunakan
untuk membuat kerajinan budaya lokal non benda dengan bahan dasar batok kelapa?
4. Bagaimana cara menentukan kemasan yang
sesuai dengan kerajinan tangan dengan bahan dasar batok kelapa?
C.
Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui cara pembuatan
kerajinan dengan menggunakan bahan dasar batok kelapa.
2. Untuk mengetahui manfaat yang bisa di
saat dari pembuatan kerajinan menggunakan baha batok kelapa.
3. Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja
yang digunakan untuk membuat kerajinan budaya lokal non benda menggunakan batok
kelapa.
4. Untuk mengetahui cara menentukan kemasan
yang sesuai dengan kerajinan tangan dengan bahan dasar batok kelapa.
D.
Manfaat
Penelitian
1.
Mengurangi menggunakan bahan dasar plastic.
2.
Mengurangi polusi darat.
3.
Meningkat kan nilai ekonomis pada
kerajinan lokal non benda dengan bahan alam.
4.
Menumbuhkan kreativitas siswa.
5.
Belajar kewirausahaan.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Kerajinan
Kerajinan
adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan
dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan),
kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini
menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini
diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-barang,
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan).
Manusia memiliki tangan
terampil untuk menciptakan dan menghasilkan suatu barang atau benda kerajinan
yang memiliki nilai keindahan dari berbagai bahan yang tersedia menurut Wiyadi,
dkk (1991: 45), kerajinan diantaranya yaitu kerajinan logam, kerajinan kulit,
kerajinan kayu, kerajinan batik serta masih banyak seni kerajinan lainnya yang dimiliki
budaya Indonesia.
Arti lain dari
kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh
semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju
yang luas dalam melakukan suatu karya, (Kadjim 2011 : 10).
Pendapat lain mengenai
kerajinan juga diuraikan oleh Wiyadi, dkk (1991: 915), yaitu kerajinan adalah
semua kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan barang sepenuhnya
dikerjakan oleh sifat rajin, terampil, ulet serta kreatif dalam upaya
pencapaianya.
Dari beberapa pendapat
yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa, kerajinan adalah aktifitas
usaha manusia yang dilakukan secara terus menerus untuk menghasilkan karya atau
produk barang-barang kerajinan yang dikerjakan dengan keterampilan tangan secara
kreatif dan inovatif dengan ide dan daya cipta yang baru sehingga menghasilkan
barang atau produk kerajinan yang indah dan mempunyai nilai seni.
Berdasarkan pengertian
tersebut, kerajinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kerajinan yang
memanfaatkan buah kelapa dan menghasilkan suatu barang yang memiliki nilai guna
dan keindahan. Kerajinan ini merupakan kerajinan yang bebahan dasar
tempurung/batok kelapa yang akan dibentuk seperti wadah/mangkuk.
B.
Pengertian
Inspirasi Budaya Non Benda
Kerajinan non benda adalah jenis
kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda, yaitu bentuk kerajinan
tangan yang memfokuskan pada kerajinan yang idenya berasal dari budaya-budaya
tradisional dalam negeri yg bentuk atau sifatnya bukan benda, seperti cerita
rakyat, mitos, tarian, pantun, lagu, permainan, upacara adat, alat musik, dsb.
Dari hal-hal tersebut, para pengrajin
bisa mendapatkan ide untuk menciptakan usahanya sendiri. Misalnya, membuat
kerajinan kostum berdasarkan cerita rakyat, mebel etnis suku asmat, seni ukir
dengan aksara kuno, lukisan yang menggabungkan simbol-simbol kerajaan jawa,
kaos dengan gambar gambar cerita rakyat, batik modern agar lebih disukai oleh
anak muda, topeng, kelompen/terompah kayu dengan hiasan etnik, dll.
C.
Macam-macam
Inspirasi Budaya Non
Benda
Setiap jenis budaya tradisi baik non benda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil isnpirasi dari budaya tradisi daerahnya masing – masing.Budaya lokal adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang serta dimiliki dan diakui oleh masyarakat suku bangsa setempat. Budaya lokal biasanya tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat suku atau daerah tertentu karena warisan turun-temurun yang dilestarikan. Inspirasi budaya non benda biasanya, seperti cerita rakyat, mitos, tarian, pantun, lagu, permainan, upacara adat, alat musik, dsb.
Contoh budaya non benda dalam bidang tarian, yaitu :
1. Tari Gantar
Contoh budaya non benda dalam bidang upacara adat, yaitu :
Contoh budaya non benda dalam bidang lagu daerah, yaitu :
Tarian adat yang pertama adalah tari Gantar. Tarian
ini merupakan sebuah tarian tradisional asal Kalimantan Timur, gerakannya
seperti orang yang sedang menanam padi. Dalam tarian ini para penari
menggunakan tongkat yang mempunyai arti sebagai kayu penumbuk yang disertai
dengan properti pendukung lainnya seperti bamboo dan biji-bijian yang
memberikan gambaran seperti benih padi dan wadahnya. Tari Gantar menggambarkan
kegembiraan dan keramahtamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang berkunjung
ke Kalimantan Timur. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu dan untuk acara
yang lainnya.
2.
Tari Burung Enggang
Tarian Burung Enggang atau Tari Enggang adalah
tarian khas suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Ditarikan oleh sekelompok
gadis suku dayak dengan mengenakan hiasan dikepala bermotif burung enggang.
Dalam setiap pementasan tarian di Desa Budaya Pampang, tarian ini menjadi
tarian wajib, dan selalu ditarikan.
3.
Tari Hudoq
Tari Hudoq adalah tarian tradisional Kalimantan
timur yang menggunakan topeng sebagai perwujudan dari binatang, leluhur dan dewa. Tarian ini
biasanya di tampilkan pada saat pembukaan lahan pertanian atau setelah menanam
padi di ladang. Menurut kepercayaan masyarakat khususnya masyarakat Dayak,
tarian ini merupakan ritual permohonan kepada Tuhan agar hasil pertanian mereka
di berikan hasil yang melimpah ruah.
1.
Upacara adat Erau
Erau adalah sebuah tradisi budaya Indonesia yang
dilaksanakan setiap tahun dengan pusat kegiatan di kota Tenggarong, Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur. Erau berasal dari bahasa Kutai, eroh yang artinya ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh sukacita.
Suasana yang ramai, riuh rendah suara tersebut dalam arti: banyaknya kegiatan
sekelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna baik bersifat
sakral, ritual, maupun hiburan. Upacara Erau ini juga biasanya dilakukan sekali
setahun, sebagai bentuk dari rasa syukur mereka dengan hasil panenan yang
berlimpah.
2.
Upacara Pernikahan (Ngehawa’k)
Upacara Pernikahan/Ngehawa’k ini merupakan upacara
umum yang sering dilakukan jika ada masyarakat Dayak yang hendak menikah,
disini akan banyak benda-benda Adat yang ditampilkan, tergantung dari keturunan
sang mempelai wanita/pria. Jika wanita keturunan bangsawan maka pria wajib
menyediakan sesuai dengan permintaan dari wanita.
3.
Upacara Dahau (pemberian nama anak)
Upacara Dahau/ pemberian nama Anak ini merupakan
upacara dari keturunan bangsawan/ terpandang dikampung/ yang mampu membuat
upacara ini. Upacara Dahau ini dibuat besar-besaran dan undangannya dari
berbagai tempat yang didiami Dayak. Upacara Dahau ini berlangsung selama satu
bulan penuh, semua kegiatan yang berlangsung akan banyak ritual-ritual adat
yang dibuat selama durasi upacara Dahau ini berlangsung.
1. Lagu Buah Bolok
Buah Bolok
(Lagu Daerah Kutai - Kaltim)
Buah bolok kuranji papan
Dimakan mabok dibuang sayang
Busu embok etam kumpulkan
Rumah-rumah jabok etam lestarikan
Buah salak muda diperam
Dimakan kelat dibuang sayang
Spupu dengsanak etam kumpulkan
Untuk menyambut wisatawan
Buah terong digangan nyaman
Jukut blanak tolong panggangkan
Musium Tenggarong Mulawarman
yok dengsanak etam kenangahkan
Buah bolok kuranji papan
Dimakan mabok dibuang sayang
Keroan kanak sekampongan
Etam begantar bejepenan
Dengan mengartikan setiap bait dan menghubungkan setiap maknanya, dapat saya simpulkan bahwa lagu ‘buah bolok’ adalah lagu yang memiliki fungsi untuk mengajak dan mengenalkan kepada para wisatawan dan pendatang untuk datang dan mengetahui tentang kebudayaan di daerah Kutai.Tentunya dengan memasukan beberapa kebudayaan dan objek wisata didaerah Kalimantan.
2. Lagu Indung-indung
|
Indung Indung
Cipt. Ilin
Sumantri
Indung
Indung Kepala Lindung
Hujan
Di Udik Di Sini Mendung
Anak
Siapa Pakai Kerudung
Mata
Melirik Kaki Kesandung
La
Haula Wala Kuwwatta
Mata
Melihat Seperti Buta
Tiada
Daya Tiada Upaya
Melainkan
Tuhan Yang Maha Esa
Aduh
Aduh Siti Aishah
Mandi
Di Kali Rambutnya Basah
Tidak
Sembahyang Tidak Puasa
Di
Dalam Kubur Mendapat Siksa
Duduk
Goyang Di Kusi Goyang
Beduk
Subuh Hampir Siang
Bangunkan
Ibu Suruh Sembahyang
Jadilah
Anak Yang Tersayang
Indung indung adalah lagu yang berasal dari Kalimantan Timur, provinsi paling Timur di Kalimantan Indonesia. Lagu ini berkaitan dengan keagamaan. Khususnya Agama Islam. Hal ini terdapat dari beberapa liriknya yang ada. Lagu ini bercerita tentang nasehat bahwa tiada daya dan upaya selain dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena lagu ini syarat akan makna, tidak heran orang tua sering menyanyikan lagu ini pada anak-anak mereka.
3. Lagu Sabarai
|
SABARAI
Umay..umay
raminya pang urang
Bajalan
di jembatan Mahakam
Rami
banar rami bagandengan
da
nang tuha, jua kakanakan
Wayah
ini jaman pang tabalik
Wani
banar lawan nang kuitan
Nang
kuitan, bapander sabatik
Menyahuti,
dua tiga batik
Malam
tadi, ulun pang bajalan
Badapat
jua urang subarang
Uma
abah lakaslah badatang
Biar
hirang asalkan bujang
Sabaray
sabaray abah
Sabaray
sabaray uma
Ulun
handak jua, macam urang
Sabaray
sabaray abah
Sabaray
sabaray uma
Ulun
handak, pian, kada rigi
Sabarai adalah lagu yang berasal dari Kalimantan Timur. Lagu ini bermakna untuk mengajak orang dewasa untuk sabar dalam menghadapi anak-anak zaman maju ini, dengan saling pengertian dan tidak memaksakan diri.
|
D.
Jenis-jenis
kerajinan khas Kaltim
Inspirasi non benda tersebut akan dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam pembuatan kerajinan tangan. Bentuk-bentuk kerajinan tangan khas Kalimantan Timur seperti sarung samarinda, keranjang dari manik-manik, dsb. Kerajinan tersebur sudah dibuat secara turun-temurun. Kerajinan ini menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Contoh kerajinan khas Kaltim :
1. Sarung Samarinda
Sarung Samarinda atau Tajong Samarinda adalah jenis kain tenunan tradisional yang bisa didapatkan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sarung ini ditenun dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang disebut Gedokan. Ciri khas Sarung Samarinda adalah bahan bakunya yang menggunakan sutera yang khusus didatangkan dari Cina. Sebelum ditenun, bahan baku sutera masih harus menjalani beberapa proses agar kuat saat dipintal.
2. Kerajinan tangan dari Manik-manik
Kerajinan dari manik-manik ini bisa dibentuk menjadi berbagai macam benda. Kerajinan ini dapat berupa dompet, sarung pensil, tas, taplak meja, gelang, dsb. Ciri khas dari kerajinan ini biasanya terletak pada motif yang dibuat oleh pengrajinnya. Pengrajin asal Kalimantan Timur biasanya membentuk motif dayak.
Kerajinan dari manik-manik ini bisa dibentuk menjadi berbagai macam benda. Kerajinan ini dapat berupa dompet, sarung pensil, tas, taplak meja, gelang, dsb. Ciri khas dari kerajinan ini biasanya terletak pada motif yang dibuat oleh pengrajinnya. Pengrajin asal Kalimantan Timur biasanya membentuk motif dayak.
3. Keranjang Tayen
Keranjang Tayen adalah anyaman rotan yang berfungsi sebagai tempat menaruh beras dan sayuran saat masa panen berlangsung. Tayen juga biasa digunakan saat upacara adat pernikahan suku Dayak– pengantin wanita memberikan Tayen sebagai hadiah pernikahan kepada pengantin pria. Tayen dibuat oleh suku Dayak Lundayeh, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.
E.
Manfaat
kerajinan
Kerajinan tangan memiliki berbagai manfaat. Baik ditinjau dari segi ekonomi maupun sosial. Manfaat-manfaat tersebut, yaitu :1. Membuka lapangan pekerjaan baru.
2. Dengan banyaknya lapangan kerja yang baru, manusia dapat memenuhi kebutuhan ekonominya.
3. Media penyaluran bakat dan kreativitas bagi seorang individu.
4. Dapat mengisi waktu luang, melatih kesabaran, dan dapat membangun rasa percaya diri.
5. Dapat memperindah suatu ruangan atau tempat.
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat
dan Waktu Pembuatan Produk
Tempat
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Toko Kayu
|
Selasa, 3 Oktober 2017
|
Memotong batok kelapa
|
SMAN 10 Samarinda
|
Rabu, 4 Oktober 2017
|
Mengamplas batok kelapa yang telah di potong
|
Rumah Nabila Mar-atus
|
Jum’at, 5 Oktober 2017
|
Memvernis dan melukis batok kelapa
|
Rumah Ananda
|
Sabtu, 14 Oktober 2017
|
Mempersiapkan kemasan
|
SMAN 10 Samarinda
|
Senin, 16 Oktober 2017
|
Mengemas kerajinan
|
B.
Metode
Penelitian
Sebelum, membuat produk yang kami
inginkan, kami pertama-tama melakukan sebuah pencarian data yang berhubungan
dengan produk apa yang kami akan buat. Kami mencari data melalui internet dan
menemukan ide untuk membuat sesuatu dari batok kelapa. Dari bato kelapa ini,
kami berpikir untuk membuat sesuatu yang bisa dipakai tadak hanya sebagai
hiasan. Lalu, kami akhirnya mendapat kesimpulan untuk membuat mangkuk. Memang
jika dilihat lagi mangkuk dari batok kelapa itu sudah biasa tapi kami berpikir
karna tema yang kami pakai adalah budaya lokal non benda. Maka kami berpikir
jika mangkuk itu kami hiasi dengan gambar dari batik Kalimantan maka mangkuk
tersebut akan menjadi lebih indah dan nilai estetikanya menjadi lebih tinggi.
Setelah kami mengetahui produk apa yang kami buat kami mencari semua data
tentang mangkuk dari batok kelapa di internet. Mulai dari bagaimana caranya
agar batok kelapa yang baunya tidak enak menjadi lebih wangi lalu bagaimana
cara membuat batok kelapa lebih halus sampai cara untuk menghias mangkuk dari
bayok kelapa. Setelah kami memiliki semua data yang kami perlukann kami membuat
mangkuk dari batok kelapa tersebut serta mengembangkan data-data yang telah
kami dapat dan mngaplikasikannya ke produk kami.
Dari kegiatan-kegiatan di atas dapat
disimpulkan, bahwa kami memakai metode penelitian “Research and Development “.
Metode penilitian “Research and Development “ adalah suatu proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan
dalam pendidikan. Produk yang kami buat berdasarkan data-data di internet dan
dari data-data ini kami mengembangkannya dan memvalidasinya dengan membuat produk
tersebut. Produk ini juga digunakan sebagai media pendidikan, bagi kami yang
membuatnya kami dapat lebih tau bahwa limbah dari batok kelapa dapat
dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna dan bagi orang lain mereka juga
bisa belajar apa yang kami pelajari serta lebih mengenal lagi budaya non benda
Kalimantan.
C.
Teknik
Pengummpulan Data
Untuk mengumpulkan data kami lebih
banyak melihat dari internet mulai dari mlihat di beberapa blog sampai melihat
video yang berhubungan denagan produk kami. Tapi, kami tidak hanya mencari data
melalui internet saja, kami juga mewancarai beberapa orang seperti pemilik jasa
parut kelapa dan pengrajin batok kelapa.
D.
Prosedur
Pembuatan Produk
Dalam membuat
kerajinan tangan ini kami menggunakan teknik menempel dan melukis. Teknik
menempel diaplikasikan pada saat hendak menyatukan badan batok kelapa dengan
bagian bawahnya. Sementara teknik melukis diaplikasikan pada saat menghias
badan batok kelapa dengan hiasan batik Kalimantan.
E.
Biaya
Pembuatan Produk
NO.
|
BARANG
|
JUMLAH
|
HARGA
|
1.
|
Batok Kelapa
|
1 Buah
|
Rp9.000
|
2.
|
Amplas
|
1 Lembar
|
Rp3.000
|
3.
|
Ongkos Tukang
|
-
|
Rp2.000
|
4.
|
Cat Vernis
|
-
|
Rp3.000
|
5.
|
Cat Akrilik
|
-
|
Rp2.000
|
Total
|
Rp. 19.000
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Produk
Dalam perkembangan zaman saat ini sudah banyak masalah-masalah yang timbul akibat ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkungan yang memiliki dampak yang bahaya pada kehidupan kita, salah satunya adalah limbah batok kelapa. Batok kelapa termasuk limbah organik. Meski termasuk limbah organik, batok kelapa memiliki struktur yang keras, sehingga butuh proses lebih untuk menguraikan batok kelapa. Sudah menjadi permasalahan yang umum di kalangan masyarakat sekarang ini, limbah yang menumpuk dan berserakan dimana-mana sangat merusak pemandangan dan mencemari lingkungan juga udara di sekitar kita. Dengan menjadikan batok kelapa sebagai sebuah benda yang bermafaat akan mengurangi dampak dari pencemaran limbah.
Dari penjelasan di atas kami mengangkat sebuah pertanyaan yaitu apakah limbah batok kelapa dapat di manfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan mangkuk? Bagaimana proses pembuatan mangkuk tersebut dengan batok kelapa? Dan apakah mangkuk tersebut nantinya akan bermanfaat dan memiki nilai jual yang menguntungkan? Serta bagaimana caranya agar kebudayaan lokal dapat terlihat disaat orang-orang sedang melakukan kegiatan? Sehingga dari beberapa pertanyaan yang kami buat tersebut menjadikan kelompok kami memutuskan untuk membuat mangkuk dengan bahan baku utama batok kelapa yang terdapat unsur kebudayaan lokal di mangkuk tersebut.
B. Langkah-langkah Pembuatan Produk
Berikut tahapan-tahapan dalam proses pembuatan kerajinan tangan mangkuk dari batok kelapa, yaitu :
Tahap 1 : Siapkan seluruh alat dan bahan.
Tahap 2 : Amplas sisi luar batok kelapa hingga halus.
Tahap 3 : Potong 1/3 sisi atas batok kelapa dengan rapi dan jangan dibuang.
Tahap 4 : Bersihkan bagian dalam batok kelapa hingga bersih dan amplas pula bagian yang sudah dibersihkan.
Tahap 5 : Jika bagian dalam batok kelapa sudah bersih, oleskan mineral oil secara merata di seluruh bagian dalam batok kelapa dan diamkan selama 24 jam.
Tahap 6 : Setelah mineral oil sudah kering, hias permuakaan luar batok kelapa menggunakan kain yang ditempel dipermukaan luar batok kelapa atau dengan melukis permukaan luar batok kelapa menggunakan cat akrilik agar mangkuk terlihat lebih menarik.
Tahap 7 : Gunakan sisa potongan atas batok kelapa sebagai alas mangkuk, agar mangkuk dapat berdiri.
Dari tahapan-tahapan kerja yang kami lakukan kami dapat peroleh bahwa ternyata mangkuk yang kami buat dapat bermafaat bagi masyarakat, lingkungan dan juga bagi para pengrajin mangkuk tersebut. Karena, dapat mengurangi limbah batok kelapa, melestarikan kebudayaan lokal, dan juga menghasilkan nilai ekonomis bagi para pengrajin.
Atas hasil yang kami dapatkan, terjawab semualah apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan bahwa ternyata batok kelapa dapat bermafaat.
C. Pembahasan
Dalam kehidupan kita, limbah bukanlah hal yang asing kita dengar limbah sudah menjadi permasalah yang rutin kita temukan dalam kehidupan kita karena lingkungan yang kotor adalah sarang penyakit, tetapi di sisi lain ternyata limbah juga memiliki manfaat yang berguna bagi kita dan bagi lingkungan, jika kita bisa memanfaatkan limbah menjadi suatu karya yang bagus itu adalah suatu pergerakan yang baik.
Untuk itu kami mencoba membuat suatu karya ilmiah yaitu pembuatan magkuk dengan bahan utama kami adalah batok kelapa serta ditambah dengan beberapa bahan lainnya.
Mangkuk bukanlah barang yang baru ditemukan saat ini, karena sudah begitu banyak mangku yang tersebar di toko-toko porselen.Mangkuk adalah salah satu alat makan yang sangat sering digunakan, sehingga mangkuk adalah salah satu perabotan yang sangat di cari. Bahan bakunya pun berbeda-beda, mulai dari keramik, tanah liat, plastik, bahkan batok kelapa seperti yang kami buat. Mangkuk dari bahan batok kelapa memiliki beberapa keuntungan yaitu, tidak mudah pecah, ringan dan tidak bersifat baik dalam menghantarkan panas sehingga lebih nyaman dipegang meski ada cairan panas di dalam mangkuk tersebut.
Dari teori yang kami dapatkan di internet ternyata banyak hal yang dapat di buat dari batok kelapa dan ternyata memiliki manfaat yang baik dan berguna bagi masyarakat karna dapat mengurangi tingkat limbah di lingkungan, dari hasil yang kami cari di internet sudah banyak orang-orang yang memanfaatkan batok kelapa sebagai barang seni ang ternyata hasilnya sangat menarik contohnya adalah hiasan-hiasan rumah seperti hiasan dinding, miniature mangkok dll bahkan ada yang memanfaatkan batok kelapa menjadi jam weker yang sangat unik dan indah yang semuanya itu menggunakan batok kelapa sebagai bahan dasarnya.
Kami membuat magkuk ini, terinspirasi dari sebuah gambar mangkuk yang indah. Dan kami mengkreasikan mangkuk yang indah tersebut menggunakan barang bekas sehingga terlihat indah tetapi mudah dibuat dan tidak memerlukan banyak biaya serta mengandung usur budaya agar konsumen semakin tertarik utuk menggunakan produk tersabut.
Agar semakin menarik lagi, kami merencanakan membungkus mangkuk tersebut dengan kemasan plastik transparan. Alasan penggunaan plastik transparan sebagai kemasan dari produk ini ialah agar produk yang kami buat dapat dilihat keindahannya langsung dari luar dengan mudah.
A. Kesimpulan
Dari kerajinan kami ini, kami menjadi lebih tahu tentang pemanfaatan batok kelapa sebagai bahan yang dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat. Mulai dari menjadikan batok kelapa sebagai media penyebaran budaya, menjadikan batok kelapa sebagai benda yang menghasilkan nilai jual dan bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Dari hal kecil ini kami belajar untuk menjadi invidu yang kreatif, madiri dan bijak menilai peluang. Sehingga kami menyimpulkan dari hal kecil, kami bisa membuat sesuatu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Selain itu dengan memanfaatkan limbah-limbah dan barang-barang bekas di sekitar kita bisa membuat lingkungan-lingkungan di sekitar kita menjadi lebih bersih yang membuat kita terbebas dari berbagai penyakit yang di timbulkan di lingkungan kita.
Berikut tahapan-tahapan dalam proses pembuatan kerajinan tangan mangkuk dari batok kelapa, yaitu :
Tahap 1 : Siapkan seluruh alat dan bahan.
Tahap 2 : Amplas sisi luar batok kelapa hingga halus.
Tahap 3 : Potong 1/3 sisi atas batok kelapa dengan rapi dan jangan dibuang.
Tahap 4 : Bersihkan bagian dalam batok kelapa hingga bersih dan amplas pula bagian yang sudah dibersihkan.
Tahap 5 : Jika bagian dalam batok kelapa sudah bersih, oleskan mineral oil secara merata di seluruh bagian dalam batok kelapa dan diamkan selama 24 jam.
Tahap 6 : Setelah mineral oil sudah kering, hias permuakaan luar batok kelapa menggunakan kain yang ditempel dipermukaan luar batok kelapa atau dengan melukis permukaan luar batok kelapa menggunakan cat akrilik agar mangkuk terlihat lebih menarik.
Tahap 7 : Gunakan sisa potongan atas batok kelapa sebagai alas mangkuk, agar mangkuk dapat berdiri.
Dari tahapan-tahapan kerja yang kami lakukan kami dapat peroleh bahwa ternyata mangkuk yang kami buat dapat bermafaat bagi masyarakat, lingkungan dan juga bagi para pengrajin mangkuk tersebut. Karena, dapat mengurangi limbah batok kelapa, melestarikan kebudayaan lokal, dan juga menghasilkan nilai ekonomis bagi para pengrajin.
Atas hasil yang kami dapatkan, terjawab semualah apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan bahwa ternyata batok kelapa dapat bermafaat.
C. Pembahasan
Dalam kehidupan kita, limbah bukanlah hal yang asing kita dengar limbah sudah menjadi permasalah yang rutin kita temukan dalam kehidupan kita karena lingkungan yang kotor adalah sarang penyakit, tetapi di sisi lain ternyata limbah juga memiliki manfaat yang berguna bagi kita dan bagi lingkungan, jika kita bisa memanfaatkan limbah menjadi suatu karya yang bagus itu adalah suatu pergerakan yang baik.
Untuk itu kami mencoba membuat suatu karya ilmiah yaitu pembuatan magkuk dengan bahan utama kami adalah batok kelapa serta ditambah dengan beberapa bahan lainnya.
Mangkuk bukanlah barang yang baru ditemukan saat ini, karena sudah begitu banyak mangku yang tersebar di toko-toko porselen.Mangkuk adalah salah satu alat makan yang sangat sering digunakan, sehingga mangkuk adalah salah satu perabotan yang sangat di cari. Bahan bakunya pun berbeda-beda, mulai dari keramik, tanah liat, plastik, bahkan batok kelapa seperti yang kami buat. Mangkuk dari bahan batok kelapa memiliki beberapa keuntungan yaitu, tidak mudah pecah, ringan dan tidak bersifat baik dalam menghantarkan panas sehingga lebih nyaman dipegang meski ada cairan panas di dalam mangkuk tersebut.
Dari teori yang kami dapatkan di internet ternyata banyak hal yang dapat di buat dari batok kelapa dan ternyata memiliki manfaat yang baik dan berguna bagi masyarakat karna dapat mengurangi tingkat limbah di lingkungan, dari hasil yang kami cari di internet sudah banyak orang-orang yang memanfaatkan batok kelapa sebagai barang seni ang ternyata hasilnya sangat menarik contohnya adalah hiasan-hiasan rumah seperti hiasan dinding, miniature mangkok dll bahkan ada yang memanfaatkan batok kelapa menjadi jam weker yang sangat unik dan indah yang semuanya itu menggunakan batok kelapa sebagai bahan dasarnya.
Kami membuat magkuk ini, terinspirasi dari sebuah gambar mangkuk yang indah. Dan kami mengkreasikan mangkuk yang indah tersebut menggunakan barang bekas sehingga terlihat indah tetapi mudah dibuat dan tidak memerlukan banyak biaya serta mengandung usur budaya agar konsumen semakin tertarik utuk menggunakan produk tersabut.
Agar semakin menarik lagi, kami merencanakan membungkus mangkuk tersebut dengan kemasan plastik transparan. Alasan penggunaan plastik transparan sebagai kemasan dari produk ini ialah agar produk yang kami buat dapat dilihat keindahannya langsung dari luar dengan mudah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kerajinan kami ini, kami menjadi lebih tahu tentang pemanfaatan batok kelapa sebagai bahan yang dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat. Mulai dari menjadikan batok kelapa sebagai media penyebaran budaya, menjadikan batok kelapa sebagai benda yang menghasilkan nilai jual dan bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Dari hal kecil ini kami belajar untuk menjadi invidu yang kreatif, madiri dan bijak menilai peluang. Sehingga kami menyimpulkan dari hal kecil, kami bisa membuat sesuatu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Selain itu dengan memanfaatkan limbah-limbah dan barang-barang bekas di sekitar kita bisa membuat lingkungan-lingkungan di sekitar kita menjadi lebih bersih yang membuat kita terbebas dari berbagai penyakit yang di timbulkan di lingkungan kita.
B. Saran
1. Kami menyarankan agar kita bisa memanfaatkan limbah-limbah dan barang-barang bekas yang ada di sekitar kita menjadi suatu kerajinan tangan yang bermanfaat bagi lingkungan kita.
2. Kami berharap orang-orang bisa meningkatkan kesadaran tentang mencintai lingkunagn kita dengan baik dan bisa mengelolah limbah-limbah yang ada di lingkungan kita.
3. Kami menyarankan agar setiap orang mengeluarkan kreatifitasnya untuk mengolah limbah-limbah yang ada di lingkungan kita menjadi barang yang lebih bermanfaat.
4. Tingkatkanlah kesadaran kita untuk mau menjaga lingkungan dengan lebih baik dan jangan melupakan kebudayaan lokal
5. Apa yang kami kerjakan kami harapkan dapat menjadi contoh yang dapat kita gunakan untuk mengembangkan karya-karya baru yang labih baik lagi.
1. Kami menyarankan agar kita bisa memanfaatkan limbah-limbah dan barang-barang bekas yang ada di sekitar kita menjadi suatu kerajinan tangan yang bermanfaat bagi lingkungan kita.
2. Kami berharap orang-orang bisa meningkatkan kesadaran tentang mencintai lingkunagn kita dengan baik dan bisa mengelolah limbah-limbah yang ada di lingkungan kita.
3. Kami menyarankan agar setiap orang mengeluarkan kreatifitasnya untuk mengolah limbah-limbah yang ada di lingkungan kita menjadi barang yang lebih bermanfaat.
4. Tingkatkanlah kesadaran kita untuk mau menjaga lingkungan dengan lebih baik dan jangan melupakan kebudayaan lokal
5. Apa yang kami kerjakan kami harapkan dapat menjadi contoh yang dapat kita gunakan untuk mengembangkan karya-karya baru yang labih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Sinung27. 2016. Pengertian Kerajinan Menurut Para Ahli. http://tenuntroso.com/2016/12/17/pengertian-kerajinan-menurut-para-ahli/, 17 Desember 2016
Mahmud, Dede. 2016. 10 Tari Tradisional Kalimantan Timur. http://www.tradisikita.my.id/2016/11/10-tari-tradisional-kalimantan-timur.html, Senin, 07 November 2016.
Top, Bintang. 2016. Kerajinan Non Benda – Arti & Contoh – Inspirasi Budaya local. http://www.bintangtop.com/2016/09/kerajinan-non-benda-arti-contoh.html, 18 September 2016.
Mebang, Noberta. 2014. Kebudayaan Suku Dayak di Kalimantan Timur. http://nobertamebang.blogspot.co.id/2014/01/upacara-upacara-adat-dayak.html, Rabu, 22 Januari 2014.
Dyah, Roro. 2017. 8 Manfaat Membuat Kerajinan Tangan. https://manfaat.co.id/manfaat-membuat-kerajinan-tangan, Jum’at, 03 Februari 2017.
Sadewo. 2017. Cara Membuat Mangkuk dari Batok Kelapa. http://pantaikabbtang.blogspot.co.id/2017/02/mangkok-unik-dari-batok-kelapa-alat-dan.html, 07 Februari 2017.
Mahmud, Dede. 2016. 10 Tari Tradisional Kalimantan Timur. http://www.tradisikita.my.id/2016/11/10-tari-tradisional-kalimantan-timur.html, Senin, 07 November 2016.
Top, Bintang. 2016. Kerajinan Non Benda – Arti & Contoh – Inspirasi Budaya local. http://www.bintangtop.com/2016/09/kerajinan-non-benda-arti-contoh.html, 18 September 2016.
Mebang, Noberta. 2014. Kebudayaan Suku Dayak di Kalimantan Timur. http://nobertamebang.blogspot.co.id/2014/01/upacara-upacara-adat-dayak.html, Rabu, 22 Januari 2014.
Dyah, Roro. 2017. 8 Manfaat Membuat Kerajinan Tangan. https://manfaat.co.id/manfaat-membuat-kerajinan-tangan, Jum’at, 03 Februari 2017.
Sadewo. 2017. Cara Membuat Mangkuk dari Batok Kelapa. http://pantaikabbtang.blogspot.co.id/2017/02/mangkok-unik-dari-batok-kelapa-alat-dan.html, 07 Februari 2017.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Komentar
Posting Komentar