Museum Aesthetic; Anti-mainstream!
Yaelah, museum. Ini
sekalinya dapat liburan, liburannya di pake buat ke museum. Gak zaman banget ni
yang nulis.
Aduh, jangan pada nyerah dulu dong baca judulnya! Dikasih kata museum aja langsung pada mikir “Ni pasti mau ngomongin sejarah ni,” Ya, emang sejarah sih, ya. Gak bakal dikata museum kalo gak nyentil masalah sejarah sedikit pun, iya kan? Tapi, ni museum beda dari kebanyakan museum pada umumnya, loh! Percaya dah sama saya. Percaya gak percaya, pasti penasaran, kan? Yaudah, dilanjut aja lah bacanya.
Aduh, jangan pada nyerah dulu dong baca judulnya! Dikasih kata museum aja langsung pada mikir “Ni pasti mau ngomongin sejarah ni,” Ya, emang sejarah sih, ya. Gak bakal dikata museum kalo gak nyentil masalah sejarah sedikit pun, iya kan? Tapi, ni museum beda dari kebanyakan museum pada umumnya, loh! Percaya dah sama saya. Percaya gak percaya, pasti penasaran, kan? Yaudah, dilanjut aja lah bacanya.
Kota Batu,
Jawa Timur, seakan menjadi pusat tempat wisata mewakili Kota Malang. Kedua kota
ini jaraknya tidak terlalu jauh. Tidak heran jika kita mencari informasi
tentang Kota Batu di Google, kita
pasti juga akan menemukan kata ‘Malang’
yang mengikuti berbagai informasi yang disediakan untuk Kota Batu. Di kota ini
kita dapat menemukan berbagai macam tempat wisata. Dari Batu Night Spectacular
atau yang akrabnya dikata BNS, Jatim Park 1 dan 2, Batu Flower Garden Coban
Rais, Taman Labirin Coban Rondo, dan masih banyak lagi. Sayangnya, saat saya
berkunjung ke sana, saya hanya sempat mengunjungi BNS dan salah satu museum
yang mereka punya. Ngomongin Kota Batu dan museum, udah pada kepikiran saya
bakalan bahas tentang apa? Yup! Museum
Angkut.
Museum
Angkut beralamat di Jl. Terusan Sultan Agung Atas, No.2 Kota Batu, Malang. Kebanyakan
orang sering menyebut tempat wisata ini dengan sebutan ‘Musium Angkut’. Katanya sih, biar klasik. Biar gak dikata kuno
juga sama yang belum kenal sama ni museum. Museum yang bertemakan transportasi
ini memamerkan berbagai macam jenis kendaraan. Mulai dari kendaraan darat,
laut, hingga udara, kuno (klasik) hingga modern, yang menggunakan hewan hingga yang bermesin dan sebagainya. Menurut informasi yang saya baca di google, museum ini dikembangkan oleh perusahaan Jawa Timur Park Group dengan
luas 3,8 hektar dan memamerkan kurang lebih 300 koleksi mobil. Anti-mainstream deh pokoknya!
Bagi kamu
yang punya rencana liburan ke Kota Malang dan ingin mengunjungi tempat wisata
ini, tapi gatau harga tiket atau jam bukanya, kamu bisa lihat di https://jtp.id/museumangkut/fasilitas
(Ini bukan promosi ya, tapi saya males banget buat ngedata jam buka sama harga
tiketnya. So, bagi kamu yang penasaran banget, monggo dicek).
Pertama kali
saya diajak buat datang ke museum ini oleh tante saya yang tinggal di Malang,
saya aslinya males banget. Saya bukan tipe orang yang suka sama sejarah apalagi
sampai bela-belain datang ke museum. Tapi, karena gak enak sama tante saya
kalau sayanya nolak, ya akhirnya saya iya-in. “Yang penting jalan-jalan lah” pikir saya waktu itu. Saat itu saya
masih SMP, pemikirannya belum terlalu luas -ya walau
sekarang juga gak luas-luas amat, sih- Tapi
beneran, saya dulu mikirnya museum itu tempat yang sangat membosankan. Tapi
pemikiran saya tersebut terpatahkan semenjak saya berkunjung ke Musium Angkut. Terimakasih, tante! Hehe.
Baik. Memasuki
penjelasan dan kesan saya mengenai museum ini. Kesan pertama saya mengenai
tempat wisata ini, kaget sih. “Ini
beneran museum?” Sekiranya gitu lah yang ada dipikiran saya saat itu. Serius,
luarannya aja bagus banget. Gak kayak museum kebanyakan yang seringnya pake design bangunan bepilar gitu.
Ketika masuk
ke dalam museum anti-mainstream ini. Matamu
akan disapa oleh banyak kendaraan dari berbagai negara yang terlihat klasik
atau enaknya kita sebut aesthetic. Saya
dibuatnya tambah kaget lagi. Design gedungnya
itu loh! Keliatan elegan banget. Di zona utama ini, kita bisa melihat
kendaraan-kendaraan seperti sepeda, mobil, dsb.
Gausah kaget, ada beberapa emang yang boleh dinaikin.
Zona
Edukasi. Nah, museum ini dibagi menjadi berbagai zona. Yang sudah saya jelaskan
diatas itu disebut ‘Ruang Utama’. Ruang selanjutnya yaitu ‘Zona Edukasi’. Nah, Di
sini nih tempatnya teori-teori mengenai pengetahuan berada. Di zona inilah kamu diberikan
berbagai macam informasi seputar kendaraan-kendaraan dunia. Bagi kamu yang
cinta sciene dan sejarah, silakan berlama-lama di zona ini!
Selanjutnya,
kita akan berpindah ke Zona Sunda Kelapa dan Batavia. Di zona ini kamu akan
melihat cukup banyak kapal-kapal juga banyak toko-toko dengan nama yang berejaan
bahasa belanda lengkap dengan design
toko-toko bergaya belanda. Di sini akan dijelaskan sejarah mengenai perkembangan
pelabuhan Sunda Kelapa dan Batavia dari masa ke masa.
Oh iya, untuk foto terakhir itu, kalau tidak salah sih di
ambil di zona ini. Tapi, saya juga lupa-lupa ingat. Yang saya ingat dari foto
ini, saat sesi pengambilan fotonya. Waktu itu kakak sepupu saya -yang bajunya pink- itu ngambil gambarnya lamaa
banget. Jadi, saya juga pose diamnya kan lama tuh. Karena saya diemnya lama
banget, saya sampai dikira patung sama anak kecil yang lewat situ! Setelah foto
itu diambil, saya sama kakak sepupu saya langsung ngacir dari situ ninggalin adek sepupu, tante, juga mama saya yang
ikut datang ke museum itu. Ngacirnya
juga sambil ketawa-ketawa. Hehe.
Move on ke zona Uni Eropa! Pada zona ini
terdapat beberapa koleksi mobil-mobil antik buatan Inggris. Di antara mobil-mobil
antik tersebut ada satu yang bernilai historis karena pernah digunakan oleh
Ratu Elizabeth. Mobil tersebut bertipe Land Rover yang pernah digunakan Ratu
Elisabeth saat parade di Australia. Uniknya, pada zona ini juga terdapat
miniatur Istana Buckingham yang terkenal di Inggris lengkap dengan taman bunga
di depannya dan terdapat patung Ratu Elizabeth.
Zona
Gangster & Broadway. Nah, ini nih zona yang paling saya suka. Menurut saya,
design pada zona ini sangat menarik.
Keren gitu, kan ala-ala gangster. Heheh. Saat di zona ini rasakanlah sensasi
berada di kota Chicago pada tahun 1920an! Tahun dimana Al Capone -gangster yang banyak terlibat dengan
aksi kejahatan mulai dari menyelundupkan minuman keras, penyuapan, dan
prostitusi- menjadi begitu terkenal dan
disegani sebagai gangster di Amerika.
Sebenarnya masih
banyak lagi zona-zona yang ada di Museum Angkut ini. Namun, sepertinya tidak
harus saya deskripsikan semua. Biar kamu penasaran, mungkin? Tapi ada satu hal
lagi nih yang perlu kamu tau tentang museum ini. Di museum ini, kamu bisa
menemukan Pasar Apung! Bagi yang gatau Pasar Apung, nih saya sediakan gambarnya
kok. Ini gambar dari internet. Waktu saya kesana, saya gak terlalu banyak
mengambil gambar karena gak kepikiran juga bakal ngereview museum ini.
Jadi, di
Pasar Apung ini kamu bisa jajan banyak minuman atau makanan ringan setelah
berkeliling hingga hampir 3,8 hektar. Oh iya, di museum ini kamu juga bakalan nemuin sebuah ruangan sempit, namun panjang. Ketika berjalan di sana kamu akan
merasa pijakan kamu bergetar. Saya juga awalnya kaget, terus nanya sama
tante saya, dan dijawab sama tante saya ternyata katanya saya lagi ada di
kereta api! Jadi, maksud getaran yang saya rasakan itu, agar timbul efek yang sama ketika kereta apinya sedang beroperasi.
Tidak ketinggalan
saya jelaskan, museum ini juga sering sekali mengadakan pementasan-pementasan. Tapi,
kayaknya gak setiap saat deh. Kebetulan saja saat saya ke sana, sedang
dilaksanakan pementasan tari yang gak kalah keren sama isi museumnya. (Tapi
maaf, saya juga gak sempat ngambil gambarnya, gak kepikiran!)
Bagi kamu
yang suka sama hal-hal berbau klasik atau aesthetic
dan hobi dalam bidang fotografi. Museum Angkut ini menjadi salah satu tempat
terbaik yang akan saya rekomendasikan. So, buat yang liburan ini ada rencana ke
Malang, mampir deh ke Kota Batu terus minta anterin saudara atau abang ojek online buat ke Museum Angkut, dijamin
gak nyesel deh! Dan jangan lupa juga kunjungi tempat wisata lainnya yang ada di
Kota Batu! Mari kita sama-sama jayakan berbagai pariwisata yang ada di Indonesia!
P.S. untuk beberapa informasi yang saya ketik di atas, saya mengambil
dari beberapa sumber karena saat saya berkunjung di sana saya tidak terlalu
memerhatikan sejarahnya. Sebab, pada dasarnya saya gak suka sejarah-tipe orang yang gak suka nginget masa lalu-.
https://www.sharetempatwisata.com/museum-angkut/
blog ini yang menjadi sumber informasi saya.
Mohon maaf, apabila terdapat informasi yang tidak sesuai dan
terdapat beberapa gambar yang diambil dari internet. Maklum, ini saya nulisnya
juga lupa-lupa ingat. Soalnya, waktu kesana juga saya masih SMP dan gak
kepikiran bakal nulis ini.
Sekian dan terimakasih.
Komentar
Posting Komentar